LUWU TIMUR - Dalam suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan, masyarakat Desa Matompi, Kecamatan Towuti, menggelar kegiatan adat Tudang Sipulung, Sabtu (13/7/2025).
Tradisi yang sarat makna ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, petani, tokoh adat, serta jajaran pemerintah kecamatan.
Camat Towuti, Amri Mustari, hadir langsung dan memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.
Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal yang telah menjadi bagian dari sistem pertanian dan kehidupan sosial masyarakat.
“Tudang Sipulung bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah ruang musyawarah, tempat kita menyatukan pikiran antara pemerintah, petani, dan masyarakat adat untuk menyambut musim tanam dengan harapan dan rencana yang matang,” ujar Amri Mustari di hadapan para peserta.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa tradisi dapat bersinergi dengan program pembangunan. Diskusi yang terjadi dalam forum Tudang Sipulung dinilai mampu menjembatani kepentingan pemerintah dan masyarakat dalam hal pertanian, ketahanan pangan, serta pelestarian lingkungan.
“Lewat budaya, kita membangun dialog. Lewat tradisi, kita menyusun solusi. Pemerintah hadir bukan untuk memberi instruksi, tapi untuk mendengar dan berjalan bersama,” tambahnya.
Kegiatan Tudang Sipulung di Desa Matompi kali ini membahas berbagai hal, mulai dari pembagian jadwal tanam, pengaturan sistem irigasi, hingga strategi menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang kian tak menentu.
Warga dan tokoh adat pun turut menyampaikan masukan kepada pemerintah kecamatan terkait kondisi pertanian dan kebutuhan petani setempat.
Amri Mustari juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang tetap menjaga dan melestarikan tradisi ini. Ia berharap kegiatan Tudang Sipulung tidak hanya menjadi acara seremonial tahunan, melainkan menjadi forum tetap dalam menyusun arah pertanian yang berkelanjutan di Towuti. (*)