Luwu Timur, 8 Agustus 2025 — Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Luwu Timur, Indra Fawzy, S.Ip., M.Si., memimpin langsung tim personel Satpol PP dalam upaya penanganan kasus perundungan yang terjadi di SMK Negeri 1 Luwu Timur. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Luwu Timur, Ir. H.Irwan Bachry Syam.ST.IPM, sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah bagi pelajar.
Kehadiran Satpol PP di SMKN 1 Luwu Timur tidak sekadar tindakan administratif, melainkan wujud nyata komitmen Pemkab Luwu Timur dalam melindungi peserta didik dari perilaku menyimpang, khususnya kenakalan remaja dan kekerasan sosial di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah
“Kami hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda kita. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, bukan tempat yang ditakuti,” tegas Indra Fawzy di hadapan Kepala Sekolah,para guru dan siswa.
Dalam kunjungan tersebut, Kasatpol PP Bersama Kepala UPT Cabang Dinas Wilayah XII Sulsel Ismail , melakukan dialog dengan pihak sekolah dan memberikan arahan langsung kepada siswa terkait pentingnya menjaga etika, menghormati sesama, serta menjauhi tindakan perundungan yang merugikan secara psikologis maupun sosial.
Indra juga menyampaikan harapan kepada pihak sekolah agar lebih aktif dalam menciptakan suasana belajar yang inklusif, terbuka, dan mendukung perkembangan karakter siswa. Guru dan tenaga pendidik diharapkan menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dan menangani potensi konflik antarsiswa sejak dini.
Dihadapan para pelajar, Kasatpol PP turut mengajak untuk saling menghormati dan memperkuat solidaritas antar teman, menjadikan sekolah sebagai ruang tumbuh yang positif, disekolah tempat kita belajar, Menambah Pengetahuan dan Memperkuat Hubungan persaudaraan sesama teman bukan arena kekerasan atau tempat untuk menekan Sesama Pelajar
Sebelumnya , kepada Seluruh Orang tua Pelajar, Indra menekankan pentingnya pengawasan dan komunikasi yang sehat dengan anak-anak. Orang tua diharapkan menjadi pendidik pertama dan utama dalam menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, serta empati sejak dari rumah.
Sebagai langkah strategis ke depan, Satpol PP Luwu Timur akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Kekerasan terhadap Pelajar, yang bertugas melakukan pemantauan, pembinaan, dan mediasi di sekolah-sekolah. Selain itu, intensitas kunjungan dan patroli pengawasan ke lingkungan sekolah juga akan ditingkatkan guna memastikan lingkungan pendidikan benar-benar bebas dari kekerasan, perundungan, dan kenakalan remaja.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Upaya ini akan kami lanjutkan sebagai program berkelanjutan Sesuai Arahan Bupati Pelajar adalah aset masa depan daerah yang harus kita jaga bersama,” pungkas Indra.
Dengan langkah-langkah konkret tersebut, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Satpol PP berharap dapat mendorong terbentuknya budaya sekolah yang aman, sehat, dan mendukung terwujudnya generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berkualitas sehingga kejadian-kejadian kekerasan / perundungan tidak terulang kembali
